Varietas unggul merupakan salah satu komponen paket teknologi budidaya padi yang secara nyata dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Pada tahun 2008 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah melepas 6 varietas INPARI (INPARI 1-6), dan 3 Varietas INPARA (INPARA 1-3). Inbrida Padi Irigasi, atau lebih dikenal dengan INPARI adalah varietas-varietas unggul baru padi sawah yang cocok ditanam di lahan sawah irigasi, sedangkan Inbrida Padi Rawa (INPARA) adalah varietas-varietas unggul padi yang baik dibudidayakan pada kondisi lahan rawa, tahan terhadap rendaman, serta daya adaptasi pada kondisi lahan masam.
INPARI :
1. INPARI 1
Varietas ini dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 952/Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008. Ciri-ciri varietas ini bentuk tanaman tegak, dengan tinggi tanaman 93 cm, jumlah anakan produktif mencapai 16 anakan, dan tekstur nasi pulen. Keunggulan varietas ini adalah ketahanan terhadap wereng batang coklat biotipe 2, serta agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 3, selain itu varietas INPARI 1 mempunyai ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri, serta tahan rebah. Umur tanaman yang relatif pendek (108 hari) adalah keunggulan lain dari varietas ini. Yang paling penting dari suatu varietas unggul adalah potensi produksi yang cukup tinggi, rata-rata produksi varietas INPARI 17,32 ton/ha Gabah Kering Giling (GKG) serta mempunyai potensi produksi 10 ton/ha GKG.
Varietas ini dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 952/Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008. Ciri-ciri varietas ini bentuk tanaman tegak, dengan tinggi tanaman 93 cm, jumlah anakan produktif mencapai 16 anakan, dan tekstur nasi pulen. Keunggulan varietas ini adalah ketahanan terhadap wereng batang coklat biotipe 2, serta agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 3, selain itu varietas INPARI 1 mempunyai ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri, serta tahan rebah. Umur tanaman yang relatif pendek (108 hari) adalah keunggulan lain dari varietas ini. Yang paling penting dari suatu varietas unggul adalah potensi produksi yang cukup tinggi, rata-rata produksi varietas INPARI 17,32 ton/ha Gabah Kering Giling (GKG) serta mempunyai potensi produksi 10 ton/ha GKG.
2. INPARI 2
Varietas INPARI 2 termasuk golongan cere, dengan umur tanaman 115 hari, bentuk tanaman tegak, tinggi tanaman 85-95 cm, dengan jumlah anakan 15 anakan. Potensi hasil Varietas ini adalah 7,30 ton/ha dengan rata-rata hasil 5,83 ton/ha. Varietas ini cocok ditanam di ekosistem sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl. Varietas INPARI 2 agak tahan terhadap hama wereng batang coklat, penyakit hawar daun bakteri, penyakit virus tungro. Varietas ini dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 951/Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008.
Varietas INPARI 2 termasuk golongan cere, dengan umur tanaman 115 hari, bentuk tanaman tegak, tinggi tanaman 85-95 cm, dengan jumlah anakan 15 anakan. Potensi hasil Varietas ini adalah 7,30 ton/ha dengan rata-rata hasil 5,83 ton/ha. Varietas ini cocok ditanam di ekosistem sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl. Varietas INPARI 2 agak tahan terhadap hama wereng batang coklat, penyakit hawar daun bakteri, penyakit virus tungro. Varietas ini dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 951/Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008.
3. INPARI 3
Varietas INPARI 3 cocok ditanam pada lahan irigasi dengan ketinggian sampai 600 m dpl. Varietas ini termasuk dalam golongan cere, dengan umur tanaman 110 hari. Potensi hasil varietas yang dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 953/Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008 ini mencapai 7,52 ton/ha dengan rata-rata hasil 6,05 ton/ha. Varietas ini tahan terhadap hama wereng batang coklat dan agak tahan terhadap penyakit Hawar daun bakteri, dan penyakit virus tungro inokulum variasi 073, 013 dan 031.
Varietas INPARI 3 cocok ditanam pada lahan irigasi dengan ketinggian sampai 600 m dpl. Varietas ini termasuk dalam golongan cere, dengan umur tanaman 110 hari. Potensi hasil varietas yang dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 953/Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008 ini mencapai 7,52 ton/ha dengan rata-rata hasil 6,05 ton/ha. Varietas ini tahan terhadap hama wereng batang coklat dan agak tahan terhadap penyakit Hawar daun bakteri, dan penyakit virus tungro inokulum variasi 073, 013 dan 031.
4. INPARI 4
Tidak begitu berbeda dengan Varietas INPARllainnya, INPARI4 juga memiliki ketahanan terhadap ham a . wereng batang coklat, dan agak tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, serta agak tahan penyakit virus tungro inokulum varian 073 dan 031. Potensi hasil 8,80 ton/ha dengan rata-rata hasil 6,04 ton/ha. Varietas ini termasuk dalam golongan cere dengan umur tanaman 115 hari, tinggi tanaman 95-105 cm, dan 16 jumlah anakan. Varietas INPARI4 dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 954/Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17Juli 2008.
Tidak begitu berbeda dengan Varietas INPARllainnya, INPARI4 juga memiliki ketahanan terhadap ham a . wereng batang coklat, dan agak tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri, serta agak tahan penyakit virus tungro inokulum varian 073 dan 031. Potensi hasil 8,80 ton/ha dengan rata-rata hasil 6,04 ton/ha. Varietas ini termasuk dalam golongan cere dengan umur tanaman 115 hari, tinggi tanaman 95-105 cm, dan 16 jumlah anakan. Varietas INPARI4 dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 954/Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17Juli 2008.
5. INPARI 5 MERAWU
Varietas INPARI 5 dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 955/Kpts/SR.120/7/2008 tanggal 17 Juli 2008. Varietas ini termasuk golongan cere, dengan umu! tanaman 115 hari, tinggi tanaman 100-105 cm, dan jumlah anakan 15 anakan. Varietas INPARI 5 agak rentan terhadap hama wereng batang coklat Biotipe I, 2, dan 3, tetapi varietas ini agak tahan terhac:lap penyakit hawar daun bakteri, dan penyakit virus tungro inokulum varian 073 dan 031. Padaumumnya varietas . INPARI 5 cocok ditanam pad a lahan irigasi dengan ketinggian sampai dengan 600 m dpl.
Varietas INPARI 5 dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 955/Kpts/SR.120/7/2008 tanggal 17 Juli 2008. Varietas ini termasuk golongan cere, dengan umu! tanaman 115 hari, tinggi tanaman 100-105 cm, dan jumlah anakan 15 anakan. Varietas INPARI 5 agak rentan terhadap hama wereng batang coklat Biotipe I, 2, dan 3, tetapi varietas ini agak tahan terhac:lap penyakit hawar daun bakteri, dan penyakit virus tungro inokulum varian 073 dan 031. Padaumumnya varietas . INPARI 5 cocok ditanam pad a lahan irigasi dengan ketinggian sampai dengan 600 m dpl.
6. IN PARI 6 JETE
Termasuk golongan cere indica dengan umur tanaman 118 hari, tinggi tanaman 100 cm, jumlah anakan 15 batang. INPARI 6 memiliki tekstur nasi sangat pulen dengan kadar amilosa 18 %. Potensi produksi varietas INPARI 6 produktivitas 8,60 ton/ha GKG; 12 ton/ ha GKG. Varietas ini tahan rebah, serta tahan terhadap hama wereng batang coklat biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain III, IV dan strain VIII. Varietas INPARI 6 JETE diiepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 956/ Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008.
Termasuk golongan cere indica dengan umur tanaman 118 hari, tinggi tanaman 100 cm, jumlah anakan 15 batang. INPARI 6 memiliki tekstur nasi sangat pulen dengan kadar amilosa 18 %. Potensi produksi varietas INPARI 6 produktivitas 8,60 ton/ha GKG; 12 ton/ ha GKG. Varietas ini tahan rebah, serta tahan terhadap hama wereng batang coklat biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain III, IV dan strain VIII. Varietas INPARI 6 JETE diiepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 956/ Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008.
INPARA
1. INPARA I
Varietas INPARA I termasuk dalam golongan Cere Indica, dengan umur tanaman 131 hari, bentuk tanaman tegak, tinggi tanaman 111 cm, jumlah anakan produktif varietas INPARA I dapat mencapai 18 anakan. Apabila ditanam pada kondisi lahan rawa lebak rata-rata hasil dapat mencapai 5,65 ton/ha, sedangkan apabila ditanam pada kondisi lahan rawa pasang surut rata-rata hasllnya lebih rendah yaitu 4,45 ton/ha. Varietas INPARA I memiliki potensi hasil cukup tinggi yaitu 6,47 ton/ha. Lahan rawa, baik rawa lebak maupun rawa pasang surut umumnya mengandung Fe dan Al cukup tinggi, kedua unsur ini apabila dalam kondisi banyak dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Varietas INPARA I memiliki toleransi keracunan Fe dan Al serta agak tahan terhadap serangan wereng batang coklat Biotipe 1 dan 2, serta tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri dan bias. Varietas ini cocok ditanam di daerah rawa lebak dan rawa pasang surut. Varietas INPARA I dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor. 957/ Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008.
Varietas INPARA I termasuk dalam golongan Cere Indica, dengan umur tanaman 131 hari, bentuk tanaman tegak, tinggi tanaman 111 cm, jumlah anakan produktif varietas INPARA I dapat mencapai 18 anakan. Apabila ditanam pada kondisi lahan rawa lebak rata-rata hasil dapat mencapai 5,65 ton/ha, sedangkan apabila ditanam pada kondisi lahan rawa pasang surut rata-rata hasllnya lebih rendah yaitu 4,45 ton/ha. Varietas INPARA I memiliki potensi hasil cukup tinggi yaitu 6,47 ton/ha. Lahan rawa, baik rawa lebak maupun rawa pasang surut umumnya mengandung Fe dan Al cukup tinggi, kedua unsur ini apabila dalam kondisi banyak dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Varietas INPARA I memiliki toleransi keracunan Fe dan Al serta agak tahan terhadap serangan wereng batang coklat Biotipe 1 dan 2, serta tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri dan bias. Varietas ini cocok ditanam di daerah rawa lebak dan rawa pasang surut. Varietas INPARA I dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor. 957/ Kpts/SR.120/7/2008 Tanggal 17 Juli 2008.
2. INPARA 2
INPARA 2 merupakan varietas yang termasuk dalam golongan cere indica, varietas ini agak tahan terhadap wereng batang coklat Biotipe 2 serta tahan terhadap hawar daun dan blass, serta memiliki toleransi terhadap keracunan Fe dan Al. INPARA 2 baik ditanam pada lahan pasang surut dan lahan rawa lebak. Ciri dari varietas ini adalah umur tanaman 128 hari, bentuk tanaman tegak, ketahanan terhadap rebah sedang, tinggi tanaman 103 cm dengan jumlah anakan produktif mancapai 16 batang. Potensi hasil INPARA 2 mencapai 6,08 ton/ha dengan rata-rata hasil pada lahan rawa lebak 5,49 ton/ha, dan pada lahan rawa pasang surut 4,82 ton/ha. Varietas INPARA 2 dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor. 958/Kpts/SR.120/7!2008 tanggal 17Juli 2008.
INPARA 2 merupakan varietas yang termasuk dalam golongan cere indica, varietas ini agak tahan terhadap wereng batang coklat Biotipe 2 serta tahan terhadap hawar daun dan blass, serta memiliki toleransi terhadap keracunan Fe dan Al. INPARA 2 baik ditanam pada lahan pasang surut dan lahan rawa lebak. Ciri dari varietas ini adalah umur tanaman 128 hari, bentuk tanaman tegak, ketahanan terhadap rebah sedang, tinggi tanaman 103 cm dengan jumlah anakan produktif mancapai 16 batang. Potensi hasil INPARA 2 mencapai 6,08 ton/ha dengan rata-rata hasil pada lahan rawa lebak 5,49 ton/ha, dan pada lahan rawa pasang surut 4,82 ton/ha. Varietas INPARA 2 dilepas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor. 958/Kpts/SR.120/7!2008 tanggal 17Juli 2008.
3. INPARA 3
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor. 960/Kpts/SR.120/7I2008 Tanggal 17 Juli 2008 Varietas INPARA 3 dilepas. INPARA 3 agak toleran rendaman selama 6 hari pada fase vegetatif, agak toleran keracunan Fe dan Al, baik ditanam di daerah rawa lebak, rawa pasang surut potensial dan di sawah irigasi yang rawan terhadap banjir. Varietas INPARA 3 termasuk dalam golongan cere indica, tekstur nasi pera, dengan umur tanaman 127 hari, tinggi tanaman 108 cm, bentuk tanaman tegak, dengan jumlah anakan produktif 17 anakan. Potensi hasil INPARA 3 mancapai 5,6 ton/ha, dengan rata-rata hasil 4,6 ton/ ha GKG.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor. 960/Kpts/SR.120/7I2008 Tanggal 17 Juli 2008 Varietas INPARA 3 dilepas. INPARA 3 agak toleran rendaman selama 6 hari pada fase vegetatif, agak toleran keracunan Fe dan Al, baik ditanam di daerah rawa lebak, rawa pasang surut potensial dan di sawah irigasi yang rawan terhadap banjir. Varietas INPARA 3 termasuk dalam golongan cere indica, tekstur nasi pera, dengan umur tanaman 127 hari, tinggi tanaman 108 cm, bentuk tanaman tegak, dengan jumlah anakan produktif 17 anakan. Potensi hasil INPARA 3 mancapai 5,6 ton/ha, dengan rata-rata hasil 4,6 ton/ ha GKG.
Peran Penyuluh Pertanian di lapangan. Berkaitan dengan telah dilepaskannya varietas baru tersebut, maka penyuluh pertanian perlu mencari tahu, mencoba, dan menginformasikan kepada petani varietas-varietas yang cocok dan menguntungkan di wilayah kerjanya.
Ume Humaedah, SP., M.Si
Penulis dari BBP2TP
Dimuat dalam Tabloid Sinar Tani, 10 Juni 2009
Penulis dari BBP2TP
Dimuat dalam Tabloid Sinar Tani, 10 Juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar