Laman

Jumat, 26 Februari 2010

Pemupukan dan Penyiangan Budidaya Padi SRI (ilustrasi)

Pemupukan.

Pada prinsipnya, pemupukan yang dianjurkan adalah yang sesuai dengan anjuran dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan setempat. Hal ini karena anjuran tersebut merupakan hasil analisis kebutuhan setempat, oleh karenanya merupakan takaran yang paling sesuai untuk daerah setempat. Sangat dianjurkan pemupukan dilakukan dalam 3 tahap sesuai umur dan pertumbuhan padi. Dapat pula menggunakan bagan warna daun sebagai penentu waktu pemupukan yang tepat. Selain itu, dianjurkan pula menggunakan pupuk kandang atau kompos, baik sebelum tanam (saat pengolahan tanah) maupun setelah tanam (10 - 20 hst) dengan cara ditabur. Beberapa tahun terakhir ini, pemakaian pupuk bersalut (termasuk kategori slow release fertilizer; pupuk yang dibuat sedemikian agar lambat terurai di tanah) memberikan hasil yang lebih baik pada lahan beririgasi.



 

Penyiangan Gulma
Penyiangan / pengendalian gulma merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan pada budidaya padi atau tanaman pangan pada umumnya. Gangguan dari gulma cukup signifikan dalam menurunkan hasil (lihat tautan ini : http://hariansib.com/?p=17606), baik karena persaingan unsur hara, cahaya matahari, maupun karena menjadi tanaman inang bagi berbagai hama dan penyakit. Penyiangan paling kurang dilakukan sebanyak 2 - 3 kali selama musim tanam tergantung pada tingkat kerapatan gulma. Penyiangan dengan menggunakan landak (mechanical weeder) terbukti sangat efektif dalam mengendalikan gulma. Landak sebaiknya dibuat sesuai ukuran jarak tanam dan memakai pelindung tajuk sehingga tidak mengganggu tanaman padi.

Sumber : DISIMP - Nippon Koei : Panduan Budidaya Padi Hemat Air SRI - 2006
.
.

1 komentar:

rafa mengatakan...

alat penyiang yang warna kuning ada gak dijual di indonesia atau bisa kta buat sendiri