Laman

Kamis, 19 November 2009

Pembuatan Mikroorganisme Cair (MOC) dari Limbah Sayuran.

Peralatan :
  • Drum plastik ukuran 200 liter
  • Plastik transparan 1 m2
Bahan :
  • 100 Kg Limbah Sayuran Hijauan (Kol, Cesin, Vetsay, Mentimun, Bayam, Kangkung dll),
  • Garam 5 % dari berat bahan ( ~5 Kg),
  • Gula merah 2 % dari cairan setelah diproses selama 24 hari.
Cara pembuatan :
  1. Limbah sayuran hijauan diiris-iris hingga menjadi potongan-potongan kecil dan masukan kedalam drum plastik, setiap lapisan setebal 20 cm taburkan garam sampai rata, lanjutkan dengan berlapis-lapis seperti diatas sampai kedua bahan habis.
  2. Tambahkan air cucian beras sebanyak 10 liter,
  3. Drum ditutup rapat dengan plastik dan diatasnya diberi air sehingga tampak plastik cekung terisi air.
  4. Setelah 3-4 minggu baru dibuka, akan tampak cairan berwarna kuning kecoklatan, baunya segar dan jika diukur PH nya 3- 5 .
  5. Tambahkan gula sebanyak 2 ons dan diaduk hingga rata.
Cara penggunaan : 
  1. Pengomposan, yaitu digunakan untuk mempercepat penghancuran Bahan Organik, dengan cara campurkan 1 liter cairan ditambah 10 liter air tawar tambahkan gula 2 0ns dan cairan siap di siramkan pada bahan organik yang akan dikomposkan.
  2. Penyemprotan pada tanaman, yaitu dengan cara campurkan 400 cc cairan MOC dengan 14 liter air tawar (1 tangki semprotan) dan diaduk rata, semprotkan pada pagi atau sore hari (hindari sengatan cahaya matahari pada siang hari) pada berbagai jenis tanaman, jika tanaman padi disemprotkan pada umur 10, 20, 30 dan 40 hari setelah tanam
Catatan :
  • Penggunaan pada tanaman lain pada prinsipnya sama karena bahan mikroorganisme cair ini berfungsi sebagai dekomposer dan stimulator bahan organik pada media tanam. Efek langsung pada tanaman adalah fungsinya sebagai zat pengautr tumbuhan sebagai hasil proses biokimia fermentasi bahan.
  • Pembuatan dapat dilakukan pada skala kecil untuk keperluan rumahtangga, seperti apotek hidup, sayuran pekarangan, ataupun tanaman hias. Dalam hal ini, perbandingan volume bahan seperti yang dijelaskan diatas.
  • Untuk jenis tanaman yang peka seperti sayuran dan tanaman hias, sebaiknya dicoba pada kosentrasi larutan yang lebih encer untuk menghindari proses plasmolisis jaringan daun. Apabila terjadi gejala kekeringan pad ujung daun, konsentrasi larutan dapat lebih diencerkan.







Lihat artikel sebelumnya :

Mikro Organisme Cair Sederhana

Tidak ada komentar: