Laman

Selasa, 23 Februari 2010

Pengolahan Tanah dan Penanaman Padi SRI (ilustrasi)

Pengolahan Tanah

Seperti pada budidaya padi konvensional, pengolahan tanah pada Budidaya Padi SRI dilakukan sesuai petunjuk penuluh lapangan, dengan menggunakan cangkul, kerbau atau traktor. Kedalaman olah tanah yang paling dianjurkan adalah 25 sampai 30 cm. Setalah dibajak, dilakukan penggaruan untuk melumatkan agregat tanah sehingga melumpur. Saat penggaruan ini merupakan saat yang baik untuk menaburkan pupuk kandang atau kompos apabila dikehendaki. Langkah terakhir adalah meratakan muka tanah sesuai rata muka air agar tinggi muka air terhadap tanaman merata di seluruh petakan (hal ini untuk menciptakan lingkungan mikro yang seragam). Pada sistem SRI, setiap petakan dibuat parit keliling dan tengah (tergantung lebar lahan) utuk membantu proses pengeringan lahan secara berkala. Hal ini terutama diperlukan pada lahan-lahan beririgasi teknis yang kadang sulit untuk dilakukan pengeringan saat pintu air irigasi terbuka.



Jarak waktu antara pembajakan dengan penggaruan sebaiknya tidak kurang dari 1 minggu untuk menghasilkan kondisi mikro tanah yang lebih baik dan berhubungan juga dengan pengendalian gulma pada saat awal tanam. Saat sebelum dilakukan pindah tanam dibuat garis tanam dengan menggunakan garit berjarak 30 - 35 cm atau lebih lebar lagi sampai 50 cm (tergantung tingkat kesuburan tanah; lihat posting SRI sebelumnya).

 

Penanaman

Penanaman (pindah tanam) dilakukan 5 - 10 haris setelah semai atau maksimal 15 hss. Kondisi tanah saat tanam macak-macak atau tinggi air maksimal 2 cm. Berbeda dengan penanaman pada metode konvensional, pada SRI penanaman harus dilakukan dengan cepat, yaitu maksimal 30 menit untuk setiap kontainer karena dikhawatirkan bibit yang telah terganggu tidak akan tumbuh baik apabila terlalu lama tidak tertanam. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, penanaman dilakukan dengan membenamkan pangkal akar sekitar 4-5 cm di depan titik tanam dan kemudian digeser menuju titik tanam agar posisi batang dan akar membentuk huruf L. Cara ini dilakukan agar penanaman tidak terlalu dalam dan perakaran terbenam seluruhnya. Pada SRI, satu titik tanam hanya ditanami satu bibit.

Tidak ada komentar: