Laman

Minggu, 28 Februari 2010

Pengairan dan Pemberantasan Hama Penyakit Pada Budidaya Padi SRI

Pengairan

Telah dijelaskan pada posting sebelumnya (lihat Prinsip Budidaya Padi SRI), bahwa pemberian air pada sistem budidaya padi SRI dilakukan secara internitten atau terputus-putus. Pada saat tanam, kondisi tanah adalah macak-macak (5 mm). Kemudian tinggi air ditambah sampai 2 cm atau maksimal. Setelah itu, pintu inlet ditutup dan lahan dibiarkan mengering. Setelah kondisi tanah mulai retak, pintu air dibuka kembali dan diatur ampai ketinggian 2 cm. Demikian seterusnya diulang sampai masa pemasakan bulir. Lamanya pengeringan tergantung pada musim dan kondisi setempat. Pengalaman di Nusa Tenggara Timur dengan kondisi iklim yang ekstrim (3 bulan basah dan 6 bulan kering), lamanya waktu antara penghentian pemberian air irigasi sampai kondisi tanah retak adalah sekitar 1 minggu. Di daerah lain yang memiliki kondisi iklim lebih basah dan temperatur lebih rendah, proses pengeringan dapat mencapai 2 minggu. Walaupun dengan kondisi ini  akan tampak bahwa pertumbuhan tanaman terhambat, akan tetapi sebenarnya tanaman sedang melakukan perbanyakan anakan. Dengan kondisi retak, suplai oksigen pada daerah perakaran akan lebih besar dan menyebabkan proses asimilasi yang lebih besar dibanding pada sistem pengairan biasa. Hal ini memicu penyerapan unsur hara yang lebih baik dan pertumbuhan anakan yang jauh lebih besar (mencapai 200%).

Jumat, 26 Februari 2010

Pemupukan dan Penyiangan Budidaya Padi SRI (ilustrasi)

Pemupukan.

Pada prinsipnya, pemupukan yang dianjurkan adalah yang sesuai dengan anjuran dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan setempat. Hal ini karena anjuran tersebut merupakan hasil analisis kebutuhan setempat, oleh karenanya merupakan takaran yang paling sesuai untuk daerah setempat. Sangat dianjurkan pemupukan dilakukan dalam 3 tahap sesuai umur dan pertumbuhan padi. Dapat pula menggunakan bagan warna daun sebagai penentu waktu pemupukan yang tepat. Selain itu, dianjurkan pula menggunakan pupuk kandang atau kompos, baik sebelum tanam (saat pengolahan tanah) maupun setelah tanam (10 - 20 hst) dengan cara ditabur. Beberapa tahun terakhir ini, pemakaian pupuk bersalut (termasuk kategori slow release fertilizer; pupuk yang dibuat sedemikian agar lambat terurai di tanah) memberikan hasil yang lebih baik pada lahan beririgasi.

Selasa, 23 Februari 2010

Pengolahan Tanah dan Penanaman Padi SRI (ilustrasi)

Pengolahan Tanah

Seperti pada budidaya padi konvensional, pengolahan tanah pada Budidaya Padi SRI dilakukan sesuai petunjuk penuluh lapangan, dengan menggunakan cangkul, kerbau atau traktor. Kedalaman olah tanah yang paling dianjurkan adalah 25 sampai 30 cm. Setalah dibajak, dilakukan penggaruan untuk melumatkan agregat tanah sehingga melumpur. Saat penggaruan ini merupakan saat yang baik untuk menaburkan pupuk kandang atau kompos apabila dikehendaki. Langkah terakhir adalah meratakan muka tanah sesuai rata muka air agar tinggi muka air terhadap tanaman merata di seluruh petakan (hal ini untuk menciptakan lingkungan mikro yang seragam). Pada sistem SRI, setiap petakan dibuat parit keliling dan tengah (tergantung lebar lahan) utuk membantu proses pengeringan lahan secara berkala. Hal ini terutama diperlukan pada lahan-lahan beririgasi teknis yang kadang sulit untuk dilakukan pengeringan saat pintu air irigasi terbuka.

Jumat, 19 Februari 2010

Persiapan Bibit Padi SRI (Ilustrasi)

Langkah-langkah persiapan benih padi dengan menggunakan metoda SRI (System of Rice Intensification) :
  1. Buat larutan air garam dalam ember untuk perendaman benih padi
  2. Gunakan telur itik sebagai indikator konsentrasi larutan garam ; apabila telur itik mengapung dalam larutan tersebut, maka konsentrasi garam telah dianggap cukup / sesuai.
  3. Benih dimasukkan ke dalam larutan garam tersebut (kebutuhan benih sekitar 5 kg/ha)
  4. Benih diaduk secara perlahan selama 1 - 2 menit.
  5. Diamkan selama kurang lebih 10 - 15 menit sampai benih yang baik dan yang jelek terpisah. Benih baik akan tenggelam, sedangkan benih jelek akan terapung
  6. Benih yang mengapung disisihkan dengan menggunakan saringan.
  7. Benih tenggelam diambil dan dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa garam yang menempel.
  8. Benih yang terpilih kemudian direndam dalam air bersih selama 24 - 48 jam (1 -2 hari)
  9. Benih kemudian ditiriskan (diangin-anginkan di tempat teduh yang terlindung) selama 1 - 2 hari sampai berkecambah.

Jumat, 12 Februari 2010

Prinsip Budidaya Padi SRI


Seperti pada postingan terdahulu, SRI atau System of Rice Intensification tertumpu pada 4 hal pokok yaitu :
  1. Menanam bibit muda (5 – 15 hari setelah semai)
  2. Menanam 1 bibit pertitik tanam
  3. Mengatur jarak tanam lebih lebar (30 x 30 cm sampai 50 x 50 cm ; di Indonesia, jarak tanam ideal untuk SRI adalah 35 x 35 cm atau 35 x 35 cm)
  4. Manajemen pengairan yang super hemat dengan cara intermitten (terputus ; berselang seling antara pemberian air maksimal 2 cm dan pengeringan tanah sampai retak).
Selain keempat hal tersebut, sangat dianjurkan untuk menggunakan pupuk organik. Pupuk organik selain menyediakan unsur hara yang lengkap (makro dan mikro) juga memperbaiki struktur tanah sehingga meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman, udara yang cukup bagi perakaran, dan meningkatkan daya ikat air tanah.

Senin, 08 Februari 2010

Pertanian Membantu Menahan Pemanasan Global

dari : European Parliement

Pertanian dapat membantu untuk memperlambat perubahan iklim, tetapi harus siap untuk beradaptasi dengan dampak pemanasan global, kata Komite Pertanian Parlemen Eropa dan ilmuwan di sebuah sidang terbuka pada hari Rabu (20/01/2010).
"Pertanian dapat memberikan solusi untuk masa depan", mengingat adanya hubungan langsung dengan bumi dan makhluk hidup, demikian laporan Stephan Le Foll (S & D, FR)
a Parliament's rapporteur report on agriculture and climate change. Common Agricultural Policy (CAP) yang baru oleh karenanya diperlukan untuk memperhitungkan dampak pemanasan global dan untuk mengurangi perubahan iklim. "CAP baru", sebagai "manajer bio-sphere", akan menjamin transisi ke arah produksi model baru efisiensi pertanian secara ekologi, ekonomi dan sosial, tambahnya.
CAP masa depan dapat membantu mengurangi mitigasi pemanasan global dengan tiga cara: membatasi emisi gas rumah sendiri (GHG), meningkatkan penyimpanan karbon dalam tanah dan menghasilkan energi berkelanjutan dan terbarukan ( draft laporan Pak Le Foll's).


Minggu, 07 Februari 2010

Korupsi Penghalang Utama Pembangunan Pertanian di Indonesia

Seperti umumnya proses pembangunan di Indonesia, keterlambatan pembangunan pertanian di Indonesia tidak terlepas dari korupsi. Korupsi yang terjadi banyak sekali ragamnya dan terjadi merata disetiap sektor dan level jabatan. Sebagai contoh kecil saja, di level penyuluh, sudah bukan rahasia lagi cukup banyak penyuluh yang secara nakal membuat program demplot fiktif dengan bermodalkan papan kegiatan dan kamera. Jadi..., anggaran demplot hanya dibelanjakan untuk papan nama dan roll film, padahal laporan pertanggungjawabannya lengkap yang disertai nota dan tandatangan kelompok tani bahkan berstempel.

Di tingkat keproyekan, banyak sekali program bantuan hibah yang tidak 100% diterima petani pemanfaat. Alasan klasik selalu disampaikan pada petani bahwa pemotongan itu adalah untuk penanggulangan masalah administratif dan birokratif. Berhubung dana hibah, para petani terima saja pemotongan tersebut dengan alasan mereka tidak mengeluarkan biaya sedikitpun dan itu adalah hadiah. Akan tetapi..., akibatnya beberapa petani juga melakukan hal yang sama dalam mengalokasikan anggaran hibah tersebut untuk kepentingan pribadinya dengan alasan sebagai biaya service tamu. Akhirnya, sasaran program sama sekali tidak tercapai.